MAKALAH BAHASA PEMROGRAMAN JAVA (MODUL 6)
BAHASA PEMROGRAMAN JAVA
MODUL 6
(Makalah ini diajukan untuk memnuhi tugas
mata kuliah Baha Pemrograman 1)
Disusun Oleh :
NAMA : PRADIKA GUSTI ARYABIE
NIM : 20160910027
KELAS : SISTEM INFORMASI 2016 A
UNIVERSITAS KUNINGAN
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji
syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan kekuatan lahir
batin kepada kita semua, dan atas berkat serta rahmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah
ini dengan baik guna memenuhi tugas dalam mata kuliah Bahasa Pemrograman 1.
Tujuan
utama pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Bahasa
Pemrograman 1, dan penulis mengambil judul “BAHASA PEMROGRAMAN JAVA MODUL 6”. Tujuan selanjutnya untuk para pembaca
agar lebih paham dan mengetahui lagi mengenai segala dasar
mengenai bahasa pemrograman Java.
Semoga
dengan tersusunnya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya menjadi lebih baik
di masa mendatang.
Akhirnya
penulis mengucapkan terimakasih atas segala dukungan, arahan, bimbingan, dan
bantuan dari pihak-pihak terkait sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik
Kuningan,
November 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang................................................................... 1
1.2.
Tujuan ................................................................................ 1
BAB
II : ISI
2.1. Pengertian OOP ............................................................... 2
2.2. Konsep Dasar OOP .......................................................... 2
BAB
III : PENUTUP
3.1. Kesimpulan
....................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pemrograman Berorientasi Objek (Object
Oriented Programming atau OOP) merupakan paradigma pemrograman yang
berorientasikan kepada objek. Objek adalah struktur data yang terdiri dari bidang data dan metode bersama dengan
interaksi mereka untuk merancang aplikasi dan program komputer. Semua data dan
fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek.
Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur.
Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek
lainnya. Pada jaman sekarang, banyak bahasa pemrograman yang mendukung OOP.
OOP adalah paradigma pemrograman yang cukup
dominan saat ini, karena mampu memberikan solusi kaidah pemrograman modern.
Meskipun demikian, bukan berarti bahwa pemrograman prosedural sudah tidak layak
lagi. OOP diciptakan karena dirasakan masih adanya keterbatasan pada bahasa
pemrograman tradisional. Konsep dari OOP sendiri adalah semua pemecahan masalah
dibagi ke dalam objek. Dalam OOP data dan fungsi-fungsi yang akan
mengoperasikannya digabungkan menjadi satu kesatuan yang dapat disebut sebagai
objek.
1.2
Tujuan
Tujuan
dari penyusunan Makalah
ini adalah:
a.
Dapat mengetahui pengertian OOP (Object Oriented Programming) secara
umum.
b.
Dapat mengetahui konsep dasar dari pemrograman berorientasi objek (OOP)
BAB II
ISI
2.1
OOP (Object Oriented Programming)
Banyak orang pertama kali belajar program
menggunakan bahasa yang tidak berorientasi objek. Program non-OOP mungkin salah
satu daftar panjang dari perintah. Lebih program yang kompleks akan kelompok
daftar perintah ke dalam fungsi atau sub rutin masing-masing yang mungkin melakukan tugas
tertentu. Dengan desain semacam ini, biasanya untuk data program untuk dapat
diakses dari setiap bagian dari program tersebut. Sebagai program tumbuh dalam
ukuran, memungkinkan fungsi apapun untuk memodifikasi setiap bagian dari data
berarti bahwa bug dapat memiliki dampak yang luas jangkauannya.
Sebaliknya, pendekatan berorientasi objek
mendorong para programmer untuk tempat data di mana tidak langsung dapat
diakses oleh seluruh program. Sebaliknya data diakses dengan memanggil tertulis
fungsi khusus, yang biasa disebut metode, baik yang dibundel
dengan data atau warisan dari ”objek kelas” dan bertindak sebagai perantara
untuk mengambil atau memodifikasi data tersebut. Pemrograman yang membangun
yang menggabungkan data dengan satu set metode untuk mengakses dan mengelola
data tersebut disebut objek.
Sebuah program berorientasi objek biasanya
akan mengandung berbagai jenis objek, masing-masing jenis yang sesuai untuk
jenis tertentu dari data yang kompleks untuk dikelola atau mungkin ke objek
dunia nyata atau konsep seperti rekening bank, pemain hoki, atau buldoser.
Sebuah program mungkin berisi beberapa salinan dari setiap jenis objek, satu
untuk setiap objek dunia nyata program ini berurusan dengan OOP. Sebagai
contoh, ada bisa menjadi salah satu rekening bank untuk setiap account objek
dunia nyata di sebuah bank tertentu. Setiap salinan dari objek rekening bank
akan sama dalam metode ini menawarkan untuk memanipulasi atau membaca data,
tetapi data dalam setiap objek akan berbeda mencerminkan sejarah yang berbeda
dari setiap account.
Objek dapat dianggap sebagai pembungkus data
mereka dalam satu set fungsi yang dirancang untuk memastikan bahwa data yang
digunakan tepat, dan untuk membantu dalam menggunakan. Metode ini objek
biasanya akan mencakup pemeriksaan dan perlindungan yang khusus untuk jenis
data objek berisi. Sebuah objek juga dapat menawarkan sederhana digunakan,
metode standar untuk melakukan operasi tertentu pada data, sementara
menyembunyikan secara spesifik tentang bagaimana tugas-tugas yang dicapai.
2.2
Konsep Dasar dari Pemrograman Berorientasi Objek (OOP)
Pemrograman Orientasi Objek (Object Oriented
Programming) menekankan konsep sebagai berikut :
1. Class
Class merupakan kumpulan atas definisi data
dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh
“class of dog” adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan
fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku atau turunan dari
anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam
pemrograman berorientasi objek. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat
dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain
permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya
(relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan
jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program
akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui
program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah
ke sebuah program ataupun sebaliknya.
2. Object
Object berfungsi membungkus data dan fungsi
bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program
komputer. Objek
merupakan dasar dari modularitas dan struktur
dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
3. Abstraksi
Abstraksi
dapat didefinisikan sebagai kemampuan sebuah program untuk melewati aspek
informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti.
Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari “pelaku” abstrak yang
dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi
dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini
diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa
teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.
4. Enkapsulasi
Enkapsulasi
berfungsi memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam
dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek
tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang
menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya
tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.
5. Polimorfisme
Polimorfisme dapat
berwujud melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan
subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan. Metode tertentu yang
berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di
mana pesan tersebut dikirim. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan
“gerak cepat”, dia akan menggerakan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa
menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya
menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai dengan kemampuan hewan
tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah variabel tunggal dalam program
dapat memegang berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan, dan
teks program yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang
berbeda dalam pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang
mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas pertama.
6. Inheritas
Konsep inheritas
mempunyai fungsi mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek
didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada.
Objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas) perilaku mereka tanpa haru
mengimplementasi ulang perilaku tersebut (bahasa berbasis objek
tidak selalu memiliki inheritas).
2.3
Post Test Modul 6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemrograman Berorientasi Objek (Object
Oriented Programming atau OOP) merupakan paradigma pemrograman yang
berorientasikan kepada objek. OOP adalah paradigma pemrograman yang cukup
dominan saat ini, karena mampu memberikan solusi kaidah pemrograman modern.
Pemrograman Orientasi Objek (Object Oriented Programming) menekankan beberapa
konsep, yaitu kelas, objek, abstraksi, enkapsulasi, polimorfisme, dan inheritas.
DAFTAR PUSTAKA
2. en.wikipedia.org/wiki/Object-oriented_programming.
Komentar
Posting Komentar